Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 06:18:35【Kabar Kuliner】005 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(72366)
Artikel Terkait
- Baru tiga SPPG kantongi SLHS, Pemprov DIY ungkap kendalanya
- Pakar sarankan Prabowo usung Jusuf Kalla jadi pemimpin sementara Gaza
- BSI: Pembiayaan yang disalurkan ke UMKM sudah capai Rp52,01 triliun
- BJB tegaskan dukungannya pada MBG lewat pembiayaan SPPG
- Lelang barang niaga eksklusif MotoGP Mandalika 2025 raup Rp63 juta
- Promosikan kuliner, makan gratis di Sungai Kapuas ramai pengunjung
- Bangka Tengah bagikan menu MBG bagi 2.717 pelajar
- 1.938 pelajar di pulau penyangga Batam mulai dapat MBG
- Pemprov Jateng: MBG telah sasar 6,3 juta penerima manfaat
- Kemensetneg himpun masukan terkait pelaksanaan MBG di Manokwari
Resep Populer
Rekomendasi

Tinjau magang dengan Seskab, Menaker: Sarana link and match industri

IDAI serukan pemetaan dampak perubahan lingkungan bagi kesehatan anak

Pakar sarankan Prabowo usung Jusuf Kalla jadi pemimpin sementara Gaza

Benarkah naiknya suhu panas dorong orang konsumsi gula tambahan?

Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG

Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil

Wagub: Sudah terbangun 2.600 SPPG di Jabar, capai 55 persen target

Forum Pangan Dunia 2025 dibuka di Roma, rayakan 80 tahun FAO